SCMPlayer
December 30, 2016
Naskah Radio + Insert Audio
December 27, 2016
Berita Warta Kota edisi Kamis 15 Desember 2016
Berita Warta Kota edisi Kamis 15 Desember 2016
66 Busway Merek Ankai Ditarik Dulu
Palmerah, Warta Kota
Pihak Transjakarta terpaksa menarik seluruh bus Transjakarta merek Ankai menyusul terbakarnya bus gandeng Transjakarta bernomor bodi 054 di dekat Halte Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur, Kamis (1/12) lalu.
Menurut Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono setelah kejadian tersebut, pihaknya langsung menarik seluruh bus dengan merek yang sama, baik gandeng maupun single. Total bus yang ditarik yakni 6 unit terdiri dari 30 bus gandeng dan 36 bus tunggal.
Ia menekankan, kasus seperti ini hanya terjadi pada bus gandeng dan tidak ditemukan pada bus tunggal. Selain bus bermerek Ankai, pihaknya juga memeriksa bus merk Zhong Tong dan Yu Tong, namun tidak ditemukan masalah serupa.
“Pemeriksaan terhadap semua armada ini sebagai langkah preventif. Kami cek wiring di bus lainnya,” ucapnya seperti dilansir Kompas.com
Penarikan bus merek Ankai dilakukan menyusul telah teridentifikasi penyebab terbakarnya bus gandeng di Cawang.
Dari hasil identifikasi diketahui bus Transjakarta tersebut terbakar akibat permasalahan perkabelan dibagian dashboard.
Budi Kaliwono, mengatakan, identifikasi dilakukan dengna menggandeng beberapa pihak. Diantaranya Indonesia Infrastucture Initiative (INDII), produsen Ankai dan sejumlah agen tunggal pemegang merk (ATPM).
“Bus yang terbakar itu teridentifikasi sebagian wiring (perkabelan) tidak sempurna. Ada satu sambungan kabel yang mengakibatkan arus pendek;” ucapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/12), seperti dilansir Kompas.com
Dikatakan Budi, diseluruh bus gandeng merek Ankai juga terdapat pemanas ruangan. Padahal sistem pemanas itu tidak umum dipakai pada bus-bus di Indonesia.
Naskah Radio -UPDATE-
December 16, 2016
JAJANAN DI RUMAH LEMBANG
Dan ada juga yang berjualan minuman tradisional berkhasiat khas pulau Sumatera yaitu es Sereh, "menarik sih, saya juga lagi sakit asam urat nih, ya berharap aja minum es Sereh ini bisa sembuh" Sri (45) Pembeli Es Sereh.
Pedagang Memanfaatkan Peluang di Rumah Lembang
“Semenjak jualan disini pengasilan meningkat, Naiknya jadi Rp.500-600 ribuan lah”, ujarnya, Rabu, 7 Desember.
Pedagang dari Cengkareng ini mengaku sudah 10 tahun berjualan mie pecel, tetapi semenjak ada rumah lembang saja dagangannya menjadi laris manis. Sri juga mengatakan bahwa ia dulu hanya berjualan di pasar darurat, Cengkareng. Tetapi pengasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari.
“Sebelum ada ini (posko kemenangan Ahok – Djarot), paling pengasilannya hanya cukup untuk makan. Sekitar Rp.200 ribuan lah”, tambahnya.
Salah satu pedagang yang juga memanfaatkan adanya posko kemenangan Ahok – Djarot adalah Anggi, 28 tahun, pedangang es sereh asal Bekasi.
“ini hari pertama Saya berjualan karena disini ramai jadi daya belinya juga banyak”, ungkapnya.
Es sereh yang masih awam bagi sebagian orang, membuat orang menjadi penasaran untuk merasakannya. Terbukti bahwa hingga siang hari sudah menghabiskan satu termos es besar.
“ini sudah habis satu tempat, baru nambah lagi ini”, ujarnya.
(Annisya Heriyanti - 1151003016)
Hukum, Politik, Pengadilan
Pasangan Cagub Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno, menyimak pertanyaan audience pada sesi tanya jawab di akhir acara sosialisasi warga #Rabubersama. Overcomer Hall Central Park APL Tower Lt.19 Unit T-9 Jl. Letjend S.Parman Kav 28-29 Jakarta Barat. Rabu 14 Desember 2016. 15:11 WIB Bonus |
Sandiaga Salahuddin Uno, 47 tahun, menatap lensa saat sesi
pertanyaan di acara sosialisasi warga #Rabubersama berlangsung. Overcomer Hall
Central Park APL Tower Lt.19 Unit T-9 Jl. Letjend S.Parman Kav 28-29 Jakarta
Barat. Rabu 14 Desember 2016. 15:20 WIB
|
Anies Rasyid Baswedan, 47 tahun, menyanyikan lagu Indonesia Raya sesaat setelah datang ke acara sosialisasi warga #Rabubersama. Overcomer Hall Central Park APL Tower Lt.19 Unit T-9 Jl. Letjend S.Parman Kav 28-29 Jakarta Barat. Rabu 14 Desember 2016. 14:29 WIB |
Anies Rasyid Baswedan, 47 tahun, Memberikan speech mengenai kondisi Soft-Infrastructure di Jakarta yang belum dikembangkan di acara sosialisasi warga #Rabubersama. Overcomer Hall Central Park APL Tower Lt.19 Unit T-9 Jl. Letjend S.Parman Kav 28-29 Jakarta Barat. Rabu 14 Desember 2016. 14:36 WIB,
|
Baris depan-kanan panggung yang dipenuhi supporter pasangan Cagub Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno di acara sosialisasi warga #Rabubersama. Overcomer Hall Central Park APL Tower Lt.19 Unit T-9 Jl. Letjend S.Parman Kav 28-29 Jakarta Barat. Rabu 14 Desember 2016. 14:37 WIB
|
Anies Rasyid Baswedan, 47 tahun, Memberikan speech mengenai kondisi Soft-Infrastructure di Jakarta yang belum dikembangkan di acara sosialisasi warga #Rabubersama. Overcomer Hall Central Park APL Tower Lt.19 Unit T-9 Jl. Letjend S.Parman Kav 28-29 Jakarta Barat. Rabu 14 Desember 2016. 14:38 WIB
|
Sandiaga Salahuddin Uno, 47 tahun, sesaat setelah datang ke acara sosialisasi warga #Rabubersama memberikan tos kepada Anies Baswedan yang datang 1 jam lebih awal. Overcomer Hall Central Park APL Tower Lt.19 Unit T-9 Jl. Letjend S.Parman Kav 28-29 Jakarta Barat. Rabu 14 Desember 2016. 14:53 WIB
|
Sandiaga Uno menyimak Anies Baswedan memberikan speech di acara sosialisasi warga #Rabubersama. Overcomer Hall Central Park APL Tower Lt.19 Unit T-9 Jl. Letjend S.Parman Kav 28-29 Jakarta Barat. Rabu 14 Desember 2016. 14:55 WIB
|
Anies Baswedan menyimak Sandiaga Uno menjawab pertanyaan audience di sesi tanya jawab acara sosialisasi warga #Rabubersama sambil menatap handphone. Overcomer Hall Central Park APL Tower Lt.19 Unit T-9 Jl. Letjend S.Parman Kav 28-29 Jakarta Barat. Rabu 14 Desember 2016. 15:07 WIB
|
Sandiaga Uno menjawab pertanyaan audience mengenai harga sembako di pasar Grogol di sesi tanya jawab acara sosialisasi warga #Rabubersama. Overcomer Hall Central Park APL Tower Lt.19 Unit T-9 Jl. Letjend S.Parman Kav 28-29 Jakarta Barat. Rabu 14 Desember 2016. 14:59 WIB
|
Sandiaga Uno menyimak pertanyaan Rizky, 17 tahun, mengenai pendidikan teknologi dari usia dini di sesi tanya jawab acara sosialisasi warga #Rabubersama. Overcomer Hall Central Park APL Tower Lt.19 Unit T-9 Jl. Letjend S.Parman Kav 28-29 Jakarta Barat. Rabu 14 Desember 2016. 15:09 WIB
|
Pasangan Cagub Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, menyimak pertanyaan audience pada sesi tanya jawab di acara sosialisasi warga #Rabubersama. Overcomer Hall Central Park APL Tower Lt.19 Unit T-9 Jl. Letjend S.Parman Kav 28-29 Jakarta Barat. Rabu 14 Desember 2016. 15:15 WIB
|
UNIKNYA ES SEREH HADIR DI RUMAH LEMBANG
TRANSKRIP WAWANCARA ES SEREH
NARASUMBER: ANGGI, 28 TAHUN, PENJUAL ES SEREH DAN PEMBELI
Pewawancara: Azizah (Z)
Narasumber: Anggi (A) dan Sri (S)
Transkip wawancara
• Penjual
Z: Permisi mas, saya mau beli es serehnya tapi sekalian ngobrol sedikit boleh?
A: Oh, iya mba
Z: Namanya siapa ya mas?
A: Saya Anggi usia 28 tahun
Z: Asal mas darimana?
A: Saya dari Bekasi
Z: Es Sereh ini merupakan minuman khas dari kota mana mas?
A: Dari Sumatera
Z: Apakah dari awal mas berjualan disini atau sebelumnya berjualan di tempat lain?
A: Iya, saya berjualan di tempat lain tapi kaya dia acara-acara saja hanya berjualan seperti ini
Z: Apakah hari ini pertama kali berjualan mas? Apa alasan mas berjualan ditempat Ahok?
A: Iya, ini hari pertama saya berjualan karena kan memang biasanya disini ramai jadi daya belinya juga ada. Sebelum berjualan es sereh kan saya juga saya berjualan batu akik disini dan masih tetap ramai.
Z: Berapa yang sudah terjual selama seharian mas?
A: Ini sudah habis satu tempat, baru nambah lagi
Z: Kalau habis, lalu buat stock laginya gimana mas?
A: Kita stock dari pos satpam di sebrang sana, deket kan jadi kalau habis nanti tinggal ambil kesana aja.
Z: Dari kapan mas mulai buka?
A: Dari pagi
Z: Untuk campuran es sereh ini terbuat dari apa saja mas?
A: Ada sereh, jeruk nipis, jeruk purut lalu air gula murni buatan sendiri airnya juga kita masak sendiri
Z: Selain berjualan es sereh, lalu berjualan apalagi mas?
A: Ada cappucino
Z: Untuk daya belinya sendiri lebih laku yang mana mas? Es sereh atau es cappucino?
A: Yang es sereh ini karena awam kan bagi orang, masih jarang jadi orang juga penasaran
Z: Pembeli yang biasa beli dari kalangan mana aja mas?
A: Semuanya sih sama, bapak-bapak, ibu-ibu dan anak muda
Z: Apakah es sereh ini ada toko pusatnya sendiri?
A: Kalau untuk toko belum ada, kita masih buka seperti ini pakai stand
Z: Ada berapa berapa pekerja mas?
A: Kalau ini masih keluarga saja sih, paling tiga orang seperti bisnis keluarga lah
Z: Kalau setiap buka stand di acara seperti ini, kira-kira keuntungannya berapa mas?
A: Tidak pasti mba, kadang banyak kadang sedikit tergantung saja
Z: Untuk setiap acara harganya selalu sama mas?
A: Iya sama, tidak kita naikan dan tidak kita turunkan hanya lima ribu rupiah
Z: Selain mas yang berjualan disini, ada yang berjualan di tempat lain juga tidak mas?
A: Ada sih, tapi masih keluarga juga karena kan orangnya tidak banyak. Masih belum banyak yang tahu karena itu setiap ada yang beli pasti tanya “ini es apa?” begitu
Z: Apa alasan menjadikan sereh sebagai minuman dingin bukan panas?
A: Karena serehnya dicampur jeruk jadi kan lebih segar, cocok kalau sama es batu
Z: Kira-kira jika mas warga Jakarta apakah mas berminat memilih Ahok? Kenapa?
A: Ada, karena kan sebelum ada masalah ini masih aman-aman saja tidak ada masalah, karena masalah yang kemairn saja sih.
Z: Untuk khasiatnya sendiri apa ya mas?
A: Khasiatnya ya ini, penambah stamina, badan jadi segar dan vit lagi. Es sereh ini juga minuman murni dan alami jadi sehat.
• Pembeli
Z: Nama ibu siapa?
S: Saya Sri usia 45 tahunan lah
Z: Ibu asal mana nih?
S: Saya asal Jakarta
Z: Apa yang membuat ibu tertarik membeli es sereh?
S: Menarik sih, saya juga lagi sakit asam urat nih, ya berharap aja pakai es sereh ini bisa sembuh. Makanya saya tidak pakai esnya banyak karena takut malah terlalu dingin kan.
Z: Menurut ibu, untuk rasanya apakah sesuai dengan harganya?
S: Ya sesuai, ini ekonomis kok rasanya juga enak. Ada kaya rasa pahit, asam sama manis.
Z: Ada keinginan untuk beli es sereh lagi bu?
S: Ada tapi kalau kebanyakan takut jadi tidak baik, nanti jadi mau buang air kecil mulu karena kembung.
RUMAH LEMBANG CIPTAKAN PELUANG
Para PKL juga menjual segala macam pernak-pernik pasangan nomor urut dua dalam Pemilihan Kepala Daerah Daerah Khusus Ibukota (Pilkada DKI) Jakarta.
Selain pedagang cendramata Ahok-Djarot, banyak juga pedagang lain seperti pedagang makanan, salah satunya Sri Rohani(38).
Sri Rohani yang mengaku telah berjualan mie pecel selama10 tahun ini merasa diuntungkan dengan adanya Rumah Lembang.
“Iya gara-gara itu. *menunjuk ke Rumah Lembang* Lumayan, penghasilan meningkat. Naiknya jadi RP.500, 600 ribuan, biasanya cuma dapet Rp.200 ribu". Ujarnya.
(Siti Musdalifah - 1151003164)
December 15, 2016
Omset Penjual Makanan Meningkat Selama Kampanye Ahok
"Lumayan, penghasilan meningkat. Naiknya jadi RP.500, 600 ribuan." Kata Sri Rohani, 38 tahun, Rabu 07 Desember 2016, 11:21 WIB.
Sri Rohani adalah seorang penjual makanan di Taman Lembang yang terletak di depan Rumah Lembang, lokasi kampanye Ahok-djarot berlangsung. Dia berjualan mie sudah 10 tahun di Taman Lembang dengan penghasilan bersih RP.200 ribu.
Selama kampanye berlangsung, Taman tempat Sri berjualan dipenuhi pengunjung yang membeli segala macam aksesori yang dijual disana dan menghabiskan waktu makan siang disana. Sejak kampanye Ahok-Djarot dimulai, keuntungan Sri Rohani meningkat dari RP.200 ribu menjadi RP.500-600 ribu
(Ariabagas P.)
Sensasi Pedas Warung Mie Nyonyor
"Selain terjangkau, saya juga penasaran sama menu yang lain. Seperti Mie Nyonyor Lada Hitam, Nasi Goreng Nyonyor, ada salad buahnya. Saya mau coba semuanya hehehe." ucap pelanggan Mie Nyonyor, Ervina Intan Calista, 20 tahun.
Mie Nyonyor Original mempunyai 5 level kepedasan. Koki warung Mie Nyonyor, Diyah Indriyani, 38 tahun, berkata resepnya diberi oleh pemilik warung dan dia hanya memasaknya. Tiap level kepedasan mempunyai antara 5 sampai 50 cabai yang sudah di blender.
Pemilik warung, Sitti Rosannah, 44 tahun, berkata warung ini dibangun pada tanggal 27 Desember 2014 dengan modal sekitar RP.100 juta. Untuk perabotan dapur, alat masak, serta meja dan kursi. Modal tersebut juga digunakan untuk renovasi gedung karena bangunan warung menyatu dengan rumahnya. Pada hari-hari ramai seperti Jumat sampai Minggu, omset warung meningkat. Omset perhari warung Mie Nyonyor Sitti Rosannah berkisar dari RP.100 ribu hingga RP.2 juta.
(Ariabagas P.)
Peminat Kerak Telor Menurun
"Paling yang beli kebanyakan orang yang lagi liburan aja. Kalau orang-orang sini mah kagaj pernah beli." Kata Abdul Dani, 47 tahun, pedagang Kerak Telor di Museum Sejarah Jakarta, Rabu, 30 November, 2016. 21:26 WIB.
Dari cerita narasumber, peminat Kerak Telor terlihat berkurang. Padahal Kerak Telor adalah makanan tradisional yang sudah ada sejak kemerdekaan Indonesia. Berasal dari daerah Menteng, Kerak Telor dibuat dari bahan olahan kelapa.
Bahan yang dipakai untuk membuat Kerak Telor adalah beras ketan putih, telur bebek atau telur ayam, bawang goreng, serundeng dan cabe rawit. Untuk bumbunya, bahan yang digunakan adalah garam, lada, gula, dan udang giling. Hidangan ini berharga RP. 15 ribu per porsi.
(Ariabagas P.)
Mie Nyonyor Khusus Penikmat Mie Berlevel (Pedas)
Mie Nyonyor ini dilihat dari luar seperti rumah bertingkat pada umumnya. Warung di bagian bawah, rumah tempat tinggal pemilik di lantai atas.
"Saya sudah 5 kali lebih kesini bersama keluarga." Ujar salah satu pelanggan, Ervina, Minggu (27/11/2016).
Ervina mengatakan Mie Nyonyor ini menjadi favoritnya karena dia menyukai mie, apalagi pedas. Menurutnya juga tempatnya nyaman karena dipisahkan antara yang merokok dengan yang tidak. Dia juga menyatakan Mie Nyonyor ini termasuk murah atau terjangkau RP.9 ribuan - RP.27 ribuan.
"Saya juga penasaran dengan menu yang lain, seperti Mie Nyonyor Lada Hitam, Nasi Goreng Nyonyor, ada jiga salah buahnya, saya mau coba semuanya." Ujarnya.
Menurutnya Mie Nyonyor yabg memiliki 2 ruangan (Khusus perokok dan tidak) ini buka mulai jam 10 pagi, namun untuk jam tutupnya tergantung kondisi.
(Siti Musdalifa)
December 12, 2016
Trankskirp Wawancara di Rumah Lembang
December 4, 2016
TRANSKRIP INTERVIEW PEDAGANG KERAK TELOR
J: *sambil memasak* 15 rebu tong.
T: Abang berapa lama jualan?
J: Lah saya mah udah lama. Dari jaman anak saya umur 2 tahun, skrg dia udah kelas 2 SMA.
T: Bahannya kerak telor yang di pake apa aja bang?
J: Beras ketan putih, telor bebek kalo nggak telor ayam, bawang goreng sama serundeng, terus cabe rawit. Bumbunya garam, lada, gulanye dikit, sama udang giling.
T: Menurut abang, kenapa kerak telor dibilang makanan khas Jakarta?
J: Kayanya sih orang Menteng nyoba buat makanan campuran ketan, kelapa parut sama bumbu macem-macem. Kebetulan diicip tetangga, Taunya banyak yang bilang enak. Langsung pada jualan deh tuh di Monas.
T: Jaman sekarang masih di sukai banget ya kerak telor?
J: Jaman sekarang mah udah gak kayak dulu lagi. Paling yg beli kebanyakan orang yg lagi liburan aje. Kalo orang2 sini mah kagak pernah beli. Ngomongin Jakarta harus ngebahas kerak telor lah..
Abdul Dani, 47 tahun, memasak Kerak Telor saat di wawancara. |
December 3, 2016
Photo Caption
|
Agung "Adung" Narendra, 20 tahun, mahasiswa kampus LP3I. Adung berjalan-jalan ke Pelabuhan Sunda Kelapa untuk mengambil foto. Fotonya akan digunakan untuk presentasi Fotografi Multimedianya. Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Senin, 07/11/2016 17:34 WIB |
Pramudita Yusuf, 27 tahun, kuli angut barang di Pelabuhan Sunda Kelapa. Yusuf berpindah pekerjaan dari pedagang ke kuli angkut barang karena tidak memerlukan modal. Penghasilan yang di dapat Yusuf dipakai untuk menafkahi keluarganya. Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Senin, 07/11/2016 17:54 WIB |
Adi Parata, 11 tahun, murid kelas 2 SD, bercita-cita ingin menjadi perwira Angkatan Laut. Adi mengamen setiap hari dari jam tiga sore untuk menambah uang jajannya. Museum Sejarah Jakarta, Taman Fathahillah. Rabu, 30/11/2016 19:40 WIB |
Sapri Saputra, 8 tahun, murid kelas 1 SD, tidak tahu tanggal lahirnya sendiri. Sapri mengamen setiap hari dari jam tiga sore untuk membeli susu untuk adiknya yang berumur 1 bulan. Museum Sejarah Jakarta, Taman Fathahillah. Rabu, 30/11/2016 19:40 WIB |
November 28, 2016
Transkrip wawancara Sitti Rosannah, Pemilik Warung Mie Nyonyor
Transkrip Wawancara Diyah Indiyarini, Koki Warung Mie Nyonyor
Transkrip Wawancara Ervia Intan Calista, Pelanggan Warung Mie Nyonyor
Rencana Blog Post Kel. Wiskun
November 15, 2016
Wajah Jakarta
#WajahJakarta
Lokasi:
July 7, 2016
OD 35: Legend of Pampam Part 2/4
March 6, 2016
OD 35: Legend of Pampam Part 1/4
January 19, 2016
OD 34.1: Update, I'm Alive.
Tuesday, January. 19/01/2016 23:18
Hey.
First, I'm sorry.
Then...
Have a (VERY late) Merry Christmas and a Happy (belated) New Year, boys and girls!!!
I think I've got some explaining to do. First, I'm alive. That's good. Second, today I've just finished my final exams, now heading towards my second (second out of eight- hopefully I graduate on the seventh) semester of college. Third, tomorrow I'm gonna learn how to drive because Dad said so and there's no arguing him.
I just wanna check in real quick to say I'm still here, I'm sorry for the lack of updates, and I love you all. You wonderful people.
I have this fear residing deep within my mind thinking this is gonna be the end of me. I'm going to die. Driving.
Last thing before I go to lay on the bed, staring at the ceiling, sweating like a pig, thinking I'm gonna die: I already wrote OD 35. Its gonna be divided into four parts: my first month in college; the little things in my college life; short stories that I felt needing its own page; and a childish, selfish realization I have on my life.
That's it. Yes, really. I'm sorry.
Hell, I don't even know if anyone's still here. If there is then, thank you and I love you. If there isn't then, its just me in my little world.
See you later, boys and girls. Hopefully...
-Aexeonn