SCMPlayer

November 28, 2016

Transkrip wawancara Sitti Rosannah, Pemilik Warung Mie Nyonyor

Narasumber: Sitti Rosannah, 44 tahun. Pemilik warung Mie Nyonyor Jl. Kalibaru Barat IV.
Pewawancara: Siti Musdalifah

T: Sudah berapa lama buka warung ini?
J: 27 Desember tahun 2014.

T: Kira-kira awal buka warung ini butuh modal berapa?
J: Sekitar 100jt. 50jt barang-barang seperti perabotan dapur/alat masak, 50jt nya lagi untuk beli meja, kursi, dan karena bangunan ini menyatu dengan rumah jadi perlu di renovasi juga.

T: Berapa omset per hari?
J: Paling kecil sekitar RP.100 ribuan sampai paling besar RP.2 juta.

T: Siapa target market utama pembeli?
J: Anak muda sekitar umur 14 sampai 20an.

T: Kapan waktu-waktu ramenya warung ini?
J: Jumat sampai Minggu.

T: Apa warung ini sudah buka cabang?
J: Sudah, di Pinang Ranti.

T: Menu apa yang menjadi favorit pelanggan?

J: Mie Nyonyor Original.

Transkrip Wawancara Diyah Indiyarini, Koki Warung Mie Nyonyor

Narasumber: Diyah Indiyarini, 38 tahun. Koki di warung Mie Nyonyor Jl. Kalibaru Barat IV.
Pewawancara: Siti Musdalifah

T: Sudah berapa lama jadi juru masak di Mie Nyonyor?
J: Setahun yang lalu sekitar bulan Agustus.

T: Apakah sebelumnya sudah menjadi juru masak?
J: Pernah, sebelumnya di warteg.

T: Untuk Mie Nyonyor, tiap level itu berapa cabe? Perbedaannya?
J:
Level 1 = 1 sendok teh (5 cabe sudah di blender)
Level 2 = 2 sendok teh (10 cabe sudah di blender)
Level 3 = 3 sendok teh (25 cabe sudah di blender)
Level 4 = 4 sendok teh (35 cabe sudah di blender)
Level 5 = 5 sendok teh (50 cabe sudah di blender)

T: Apakah resep yang ada di warung Mie Nyonyor ini dari pemilik atau dari anda?
J: Dari pemilik, saya cuma masak aja.

Transkrip Wawancara Ervia Intan Calista, Pelanggan Warung Mie Nyonyor

Narasumber: Ervia Intan Calista, 20 tahun. Pelanggan.
Pewawancara: Siti Musdalifah

T: Apa komentar anda mengenai makanannya yang anda pesan?
J: Pedes banget, soalnya saya pesen Mie Nyonyor Original yang Level 5.

T: Puaskah anda dengan pelayanan disini?
J: Puas karena ada WIFInya disini hehehe, bersih juga tempatnya, udah gitu nyaman soalnya di pisahin tempat yang merokok sama yang tidak.

T: Dari mana anda mengetahui warung Mie Nyonyor ini?
J: Dari saudara saya yang kebetulan dia rumahnya dekat warung ini.

T: Apa anda baru pertama kali kesini?
J: Udah lebih dari 5 kali sama keluarga saya.

T: Apa yang membuat anda serig kesini?
J: Karena harganya terjangkau. Paling murah RP.9 ribuan sampai yang paling mahal RP.27 ribuan. Selain terjangkau saya juga penasaran sama menu yang lain seperti Mie Nyonyor Lada Hitam, Nasi Goreng Nyonyor, ada juga salad buahnya. Saya mau coba semuanya hehehe.

T: Bagaimana kisaran harganya?  Apakah menurut anda termasuk mahal/murah/standar?

J: Standar sih, malah bisa di bilang termasuk murah.

Rencana Blog Post Kel. Wiskun


Anggota kelompok jurnal wiskun:
Annisya Heriyanti 1151003016
Ariabagas P. 1151003013
M. Akbar Fadhillah 1151003
Nur Azizah A. 1151003
Siti Musdalifah 1151003164

Pembagian tugas:
Annisya Heriyanti : cuti. Istirahat setelah makrab ilkom.
Ariabagas P.  : blog poster/editor
M. Akbar Fadhillah : cuti. Istirahat setelah makrab ilkom.
Nur Azizah A. : cuti. Istirahat setelah makrab ilkom.
Siti Musdalifah: 3 narasumber di warung Mie Nyonyor.

November 15, 2016

Wajah Jakarta

"Saya dari Solo ke sini bekerja, sudah 10 tahun. Pengalaman kerja saya disini ya kalau dibilang pekerjaan berat ya berat lah. Kalau enggak yang namanya kerjaan tuh ya seberat apapun kalau kita senang dengan pekerjaan kan bakalan terasa ringan. Kalau enggak bisa kita nikmati kan kerasa kaya beban juga ya. Relatifl ah. Jadi, hepi-hepi aja, biasa aja ngerjainnya. Nanggung keluarga bekerja sebagai ibadah juga."- Ahdiman.






"Saya masuk semester 3 di kampus LP3I. Asal saya dari Ciamis, tapi agak campuran sih, Ciamis-Makasar gitu. Saya disini dari zaman SMK, sekolah sama kuliah pulang-pergi, gak ngekost. Pengalaman saya datang kesini yang berkesan tuh pas saya dapat temen yang oke lah. Ga ada malunya walaupun di tempat umum kita. Hal konyol pun kita lakukan di tempat umum, kaya misalnya di transportasi umum. Kalau menurut orang-orang sih mungkin gak lazim ya, sembarangan, konyol lah, apa lah. Bodo amat, kita dapet temen kaya gitu, gokil aja kita buat seru-seruan." - Diat, 20 tahun.


















"Saya Agung, anak Solo, tapi biasa dipanggil Adung. Saya disini baru satu setengah tahun tapi pas masih kecil saya tumbuh disini. Sekarang saya ngampus di LP3I. Saya di Jakarta eneg sama macetnya. Macet terus egois rakyatnya. Gampang marah, orang disini tuh. kesenggol sedikit marah. Kalo orang marah tuh enaknya kita jangan sambung marah juga. Lebih baik di ademin."- Agung.


















"Umur saya 27 tahun, tinggal di Muara Baru di Jakarta sudah 7 tahun dan kerja disini baru 4 tahun. Dulu sebelum saya kerja di pelabuhan, saya berdagang. Kalo dipikir-pikir lagi sih emang enakan berdagang ya dibanding kerja di pelabuhan, tapi kita perlu modal, mas. Kalo kerja disni sih, asalkan tenaga kita masih fit, masih bakal dipekerjakan. Kita masih bisa digunakan. Kerja disini emang bisa dibilang susah, dibilang enak juga bagi kami yang kerja disini juga biasa saja." - Yusuf.
"Saya lagi foto-foto disini, nyari suasana yang bagus. Sekarang saya kelas 2 SMA, tinggal di Pramuka, Matraman dari kecil, asli sini. Saya member klub Vespa Jakarta. Kita niatnya saling menegor aja sesama roda 2 di jalan, walaupun bukan sesama Vespa. Kalau ada yang mogok ato masalah apalah, kita bantuin dijalan." - Irfan.

Bonus:




#WajahJakarta
Lokasi:
- Penjaringan - Jakarta Utara
- Pelabuhann Sunda Kelapa - Jakarta Utara